Blognya Seorang Pelajar || Penyedia Berbagai Jenis Cerpen

24 Januari

Hai semua, kenalin nama ku amira ratu anandhita, biasa dipanggil amira.
Sekarang aku sudah mempunyai seorang baby dan juga bekerja di salah satu perusahaan ternama di amerika.
Kali ini aku ingin bercerita tentang peristiwa ku tanggal 24 januari beberapa tahun silam, saat aku masih duduk di bangku smp, kisah ini tentang penglaman pahitku dalam bercinta, maklumlah masih cinta monyet, tapi peristiwa ini masih membekas di benakku sampai saat ini.

This story..
Pagi itu, pagi minggu, jam di dinding rumahku masih menunjukkan pukul 10 pagi, saat itu aku sedang beristirahat sejenak setelah melakukan beberapa pekerjaan rumah yang menumpuk. Aku memang bukan tipe cewek pemalas yang suka menumpukkan pekerjaan rumah. Tiba-tiba ponselku bergetar keras, tanda dari pesan masuk. Otakku berpikir keras siapa yang mengirimiku pesan sepagi ini. Aku segera berlalu mengambil ponselku di atas meja.

From: 083180******
Merah muda dan ungu, itu untukkmu.

Aku mengernyit bingung, sederet nomor asing itu memenuhi pikiranku. “merah muda dan ungu?” apa maksudnya?,
Karena aku tak mau ambil pusing, aku membiarkannya, mungkin dengan ku diamkan pesan aneh itu takkan mengangguku lagi. Tapi diluar dugaanku pesan itu terus muncul mengotori layar ponselku, bahkan setiap jam. Akhirnya kuputuskan untuk mematikan ponselku.



Sore itu, masih tanggal 24, aku berjalan-jalan ke taman di dekat komplek aku tinggal. Di taman itu terdapat sebuah danau dengan patung di tengahnya. Aku duduk di bawah pohon sambil menikmati keindahhan danau. Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku,
“hai..” sapanya sambil tersenyum
“hai juga” balasku.
“sendiriaan aja”
Aku mengangguk.
“hendrix juga” tanya ku basa-basi

Hendrix..?
Ya, itu hendrix, teman sekelasku, pemain basket, juga ketua kelas dan ketua osis di sekolahku. Kami cukup dekat. Wajahnya yang tampan, senyumnya yang manis dan dia juga sangat baik hati, membuat banyak kaum hawa di sekolahku terpikat dengan dirinnya.

“kok pesanku gak di balas” tanyanya tak menatapku.
“pesan?” ujarku balik bertanya.

Dia mengangguk.
“yang isinya merah muda dan ungu. Itu untukmu”

Aku mendelik kaget,
“jadi itu pesan darimu”

“aku tau kamu pasti kesal karena aku terus mengirimnya padamu, aku minta maaf, tapi asal kamu tau itu tulus untukmu” jelasnya menatapku.

“aku tak mengerti apa yang kau maksud, merah muda dan ungu, apa artinya” tanya ku bingung.

“merah muda itu adalah tanda sayang, kalau ungu tandanya seseorang takut kehilangan orang yang dia sayangi” ujarnya menatap ku dalam.

Deg..
Jantungku berdetak cepat, ku rasakan tanganku mulai basah.

“maksudmu mu kau sayang padaku” ujarku tak karuaan.

Hendrix mengangguk dan tersenyum padaku.

“aku tak memiinta kau menjawabnya sekarang” ujarnya mengenggam tangan ku erat.
Aku mengangguk.

Tak butuh jawaban dariku, kami semakin dekat, hendrix juga tak pernah menannyakan perihal hari itu. Yang ku tau kami saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, tanggal 24 juni setelah hari itu, aku ikut orangtuaku bertugas ke luar negeri, meninggalkan teman-temanku, sekolahku, dan juga hendrix.
Saat itu, hendrix memelukku erat, “aku akan selalu mencintaimu dan menunggumu” bisikknya lembut.

Di sekolah ku baruku, aku berteman dengan danniel, emma dan bonnie. Setiap hari aku selalu berharap dapat kembali ke tanah air dan tentunnya ingin bertemu hendrix.
Soal hendrix, kami masih berkomunikasi, melalui e-mail ataupun jaringan wi-fi,

12 tahun kemudiaan,
Hari h yang ku tunggu, saat dimana liburan semester di kampusku,
Kampus?
Ya kini aku telah menjadi mahasiswa di salah satu universitas terkemuka di amerika.

Hari ini tanggal 24 maret. Dengan hati riang aku berlari menuju taman tempat dimana hendrix mengunggkapkan cintanya padaku dulu. Mataku menangkap sosok yang tengah berdiri di bawah pohon sambil mengendong seorang bayi!
Aku berjalan menghampirinya,
“hai” sapaku

Hendrix tampak terkejut.

“kau punya adik bayi ya” godaku manja.

Hendrix menghela nafas panjang dan menjawab,
“dia anakku”

Saat itu juga bumi ku pijak bergetar, aku tak tau harus berkata apa, aku segera berlari menuju hotel yang ku sewa, air mata terus berjatuhan di pipi ku. Semua suprise yang ku buat untuk ulang tahun hendrix beberapa hari lagi hancur berntakan.

Beberapa hari kemudiaan aku memutuskan kembali ke amerika, aku ingin melupakan semua tentang hendrix, kata-kata manisnya, janjinya, semuannya.

Beberapa bulan kemudian, tanggal 24 september aku dilamar oleh danniel dan beberapa bulan kemudian, tanggal 24 januari, kami pun melangsungkan pernikahan.
Aku hidup bahagia bersama danniel, walaupun bayangan hendrix masih bergerumul di otakku. Sejak saat itu aku tak pernah lagi berkomunikasi dengannya.

Kini aku telah mempunyai seorang bidadari kecil dari danniel, dia lahir tanggal 24 januari 20013. Kami memberinya nama “harmonie ndrixxa racliffe”.

TAMAT

Cerpen Karangan: Mutiara Septinola
Labels: Cerpen Remaja

Thanks for reading 24 Januari. Please share...!

Back To Top