Blognya Seorang Pelajar || Penyedia Berbagai Jenis Cerpen

Ospek

Cerpen Karangan: Darliana

Pagi itu begitu cerah, semua mahasiswa baru degdegan menunggu acara orientasi dimulai, begitu pula salah satu calon mahasiswa yang satu ini dia adalah Arli, hari itu dia begitu gelisah menanti apa yang akan dihadapinya beberapa menit kemudian.
Beberapa menit kemudian orientasi pun dimulai, semua maba diperintahkan mencari kelompoknya masing-masing Arli menjadi anggota
kelompok “KILORO”. pembawa acara membuka acara dan para senior pun diperkenalkan. “hem… seniornya kok pada biasa aja ya? gak ada yang menggugah hehehe… kok mikirin itu sih?” gumam Arli dalam hati. “Kelompok kiloro didampingi oleh marwan” pembawa acara menyebutkan pendamping masing-masing kelompok. arli pun menoleh ke arah senior yang menjadi pendamping kelompoknya, “yea pendampingnya biasa aja”, gumamnya lagi.

Kegiatan pun berlangsung semua maba diperintahkan untuk menulis nomor Hp dan diberikan kepada senior pendampingnya masing-masing.

Orientasi pun berlangsung menegangkan banyak maba yang dihukum karena salah menjawab dan tidak bisa menjawab, mereka ada yang disuruh menyanyi, ada pula yang disuruh jogged. arli terdiam saja dan sesekali tertawa karena takut salah menjawab.

Selain itu, masing-masing maba dibagikan sebuah kertas. di dalam kertas itu tertulis apa yang harus dilakukan. semua maba bertanding untuk bisa lebih dulu menyelesaikan tugas itu. ahkkk… arli tidak bisa menyelesaikan tugas itu lebih cepat dan para maba terkecoh, mereka hanya diperintahkan mengisi dua nomor dari kesekian pertanyaan yang ada di kertas itu.

Arli benar-benar kaku menghadapi suasana itu benar-benar menegangkan. hari itu seperti berlalu dengan begitu lambat. setelah kegiatan itu, yang terakhir maba dibawa oleh pendamping untuk menjelajahi seluruh ruangan yang ada di kampus itu. kemudian setelah semua kegiatan itu selesai maba pun pulang ke rumah masing-masing.

Bahagia hati arli saat itu bisa menikmati suasana baru di kampus itu, melupakan semua beban hidup. sebuah mimpi indahnya terwujud hari itu. meski dia tak bisa memilih kampus yang lebih baik dari kampus itu tapi dia sangat bersyukur bisa melanjutkan ke bangku kuliah, ini merupakan suatu keberuntungan baginya, masih banyak orang-orang yang tak bisa melanjutkan kebangku kuliah.

Hari kedua mahasiswa orientasi di kampus dua. seperti hari sebelumnya maba harus tetap pada barisan kelompoknya masing-masing. begitu pula dengan pendampingnya, masih seperti hari sebelumnya. hari itu ada kuis mencari barisan menurut nomor sepatu, kelompok arli berhasil kali itu namun saat kelompoknya diperintahkan berdiri menurut tinggi, kelompoknya gagal, dengan sangat terpaksa kelompoknya pun harus menjalani hukuman, mereka harus jogged. “untung jogednya rombongan, kalau gak aku gak bisa ngebayangin muka aku mau di taro dimana” pikir arli dalam hati.

Setelah kelompok arli menjalani hukuman mereka diperintahkan untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing.

orientasi terus berlangsung, ketua yayasan menceritakan asal mula berdirinya kampus itu, semua maba mendengarkan dengan seksama, setelah itu masing-masing kelompok memilih peran dalam drama, anti pornografi, sialnya kelompok arli dapat peran sebagai personil band ganggawa, kelompok lain ada yang jadi polisi, masyarakat dan mahasiswa. dalam drama itu maba berdebad mengenai adanya band ganggawa yang dimaksudkan dengan sebagai elekton buka-bukaan. polisi paling terpojok karena tiap pertentangan semua berarah bahwa munafik jika sebagian polisi tak suka dengan acara seperti itu. lagi-lagi arli diam saja tak tau harus menjawab apa. malu juga kalau harus berkomentar membela diri dalam status yang kurang berkenan.

Meski demikian arli begitu menikmati suasana hari itu, seperti hari sebelumnya acara terakhir adalah penjelajahan kampus. setelah kelompok arli selesai menjelajahi kampus ia melihat Hpnya ada pesan masuk. “bertanyaki de”. tulisan pesan itu. “Tanya apa?” jawab arli membalas pesan itu, tapi pesannya tak dijawab lagi. arli mengirim pesan kembali kenomor itu “Tanya apa kak?”. kemudian pesannya terbalas “maksudnya tadi waktu di dalam ruangan, bertanyaki de”. “ow, gak tau aku kak mau nanya apa abisnya takut salah ngomong, ntar aku dihukum, aku gak bisa nyanyi apalagi jogged” jawab arli lagi. “jangan takut de’ tidak papa namanya juga belajar” jawab pesan itu. “ya kak makasih atas sarannya”, jawab arli. “ya sama-sama” balas pesan itu.

Hari itu cukup menyenangkan bagi arli senior yang kemarinnya dibilang gak ada yang menarik sepertinya cukup berbeda hari itu, mungkin karena hari sebelumnya mereka terlihat asing makanya gak ada yang menarik, arli mulai memiliki banyak kenalan setiap anggota kelompoknya disapa dengan rama “ternyata mereka gak sombong”, fikir arli dalam hati. bahagia rasanya melalui hari itu seperti berlalu begitu cepat. setelah semua kegiatan selesai senior mengumumkan hari berikutnya memakai training dengan menggunakan kaos kaki bola, dengan memasukkan training ke dalam kaoskaki, “wah, mirip apa tuh? pasti mirip orang sawahan wkcwkcwkc”, arli geli membayangkan bagaimana bentuk dirinya memakai pakaian seperti yang diperintahkan kakak seniornya.

Tiba hari ketiga sesuai peraturan yang telah di tentukan semua memakai seragam seperti yang telah diumumkan hari sebelumnya termasuk arli, pukul 06.30 semua maba telah berkumpul di depan kampus dua dan mengatur barisan untuk star ke kampus satu. masih seperti hari sebelumnya kelompok kiloro di damping oleh senior yang bernama marwan. kelompok “kiloro” telah siap berangakat mereka pun berjalan sambil bersorak “kiloroooo???, yaaaa… ow, kilorooo… yea… siap maki yeaaa…”. geli rasanya arli mendengar sorakan itu, “hahahah, seperti tak ada kata-kata lain saja yang bisa diucapkan”, pikirnya.

Berjalan sambil bersorak, tiba di terminal semua sopir angkot menertawakan maba yang memakai seragam yang serupa dengan ibu-ibu yang hendak kesawa memanen padinya ditambah lagi tas karun yang di pakainya “hahahah, baru masuk aja udah diajari yang nggak-nggak, gimana kalau udah kuliah” teriak salah satu sopir angkot di terminal. “bener”, sahut arli dengan pelan.

Tiba di pos pertama seragam kelompok arli diperiksa dari ujung rambut sampai ujung kaki oleh panitia yang bertugas di pos pertama, arli di Tanya “kamu lahir bulan berapa?”. “februari kak”, jawab arli dengan gugup. “bener?, Tanya panitia itu lagi mencocokkan jumlah pita yang ada di jilbab arli. arli pun mengangguk sambil tersenyum, pertanda kalau dia tidak berbohong, setelah semua anggota kelompok diperiksa mereka pun melanjutkan perjalanan, tiba di pos kedua, wah di sini yang bertugas senior galak-galak di pos ini maba di Tanya kesan dan kritiknya terhadap kegiatan orientasi itu, arli berfikir tak karuan mencari jawaban apa yang harus ia lontarkan jika ia diTanya, tiba waktunya giliran arli di Tanya tiba-tiba salah satu dosen berkata “cukup”, senior pun memerintahkan untuk melanjutkan perjalanan, di perjalanan arli pun tertawa sambil berkata kepada temannya “hahahah, beruntung aku hari ini aku gak diTanya, aku memang gak tau harus jawab apa?. senior pendamping kelompoknya terdiam saja sesekali tersenyum mendengar komentar kelompok “KILORO”.

Sampai di pos ke tiga disini panitianya pada lucu kelompok “kiloro” diperintahkan untuk membentuk bintang ya meskipun gak sempurna kelompok kiloro berhasil melewati semua pos tanpa harus mendapat hukuman.

Sesampai di kampus satu mereka pun istirahat lelah sekali berjalan kaki dari kampus dua sampai ke kampus satu. mereka berbincang-bincang tak sadar ternyata banyak teman arli yang memperhatikan bahasa arli yang berbeda dengan teman yang lainnya. akhirnya arli menjelaskan kalau dia itu anak dari Kalimantan timur makanya bahasanya agak beda dari bahasa anak Sulawesi selatan.

Tiga hari ospek, hari keempat maba diliburkan setelah libur satu hari mereka melanjutkan kegiatan orientasi di permandian lejja. disana mereka banyak kegiatan diantaranya diskusi, dan ada beberapa permainan juga yaitu mengisi pipa berlubang sampai penuh, main balas pantun, main volley dengan menggunakan sarung, dan masih ada lagi yang lainnya.

Mereka naik bus, di perjalanan mereka bercanda antara satu dengan lainnya. sesampai di villa mereka diabsen kemudian berdiskusi, setelah berdiskusi mereka menikmati bekal yang mereka bawa. setelah makan siang mereka melanjutkan dengan beberapa permainan.

Setelah mereka menyelesaikan semua permainan, mereka pun kembali berkumpul di villa, dan disitu diumumkan kelompok yang juara. kelompok arli mendapat juara ll, sebagai kelompok terajin. setelah pemenang diumumkan giliran maba untuk memberikan kotak yang dibungkus dalam bentuk kado, dan di dalam kotak itu berisi sesuatu yang bernilai atau berharga seribu, dan diberikan kepada senior favorit maba.

Kelompok “kiloro” menyerahkan kotak itu kepada pendampingnya dan kelompok lain ada yang memberikan kepada ketua senat, ada yang memberikan kepada pendampingnya dan lain-lain. setelah itu mereka bergegas untuk pulang, kelompok arli berfoto-foto mereka ingin fotoan bareng pendampingnya tapi sayang, ruangannya gelap, setelah berfoto-foto arli dan semua maba berjabat tangan dengan senior, dosen dan ketua yayasan. kemudian mereka berjalan kaki naik turun tangga menuju bus yang mereka tumpangi. mereka mengatur tempat duduk masing-masing seperti sebelumnya.

Seperti itu lah kegiatan orientasi berlangsung arli begitu bahagia dengan kegiatan itu selain kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dia juga bisa kenal dengan senior yang tadinya di bilang kurang menggugah kini di kaguminya dia adalah marwan. mengagumi bukan berarti cinta lho, sejauh itu dia begitu mengagumi seniornya yang begitu kalem, senyumnya yang menghiasi pagi yang cerah membuat hati arli yang tadinya penuh dengan perasaan gundah kini menjadi damai tiap kali memandang seniornya yang bernama marwan itu.

Arli tak berharap seniornya itu suka dengan dia tapi dia hanya bisa bilang “dialah senior favoritku” dia juga udah gak mengharapkan dicintai setelah ditinggal dengan orang yang dicintainya.

Keesokan harinya mereka pun kuliah perdana sebagai kuliah pembukaan/kuliah pertama, saat itu arli mencari marwan tapi sayang sepertinya seniornya itu tak ada di tempat itu dengan hati yang sedikit kecewa arli pun mengikuti kuliah perdana itu berlangsung sampai selesai di depan pintu keluar kantor bupati arli melihat senior yang tadi dicari-carinya mengendarai motornya. “huff, gak asik juga ya ngagumin orang bawaannya pengen ngelihat terus” gerutu arli dalam hati.

Hari itu juga arli dan semua maba resmi menjadi mahasiswa di kampus lamappapoleonro.

Berhari-hari arli pergi kuliah tapi tak sekali pun dia melihat senior favoritnya itu. hingga suatu malam dia mengirim pesan ke nomor seniornya heheh nekaaat… “kak aku boleh nanya gak?”

Hahahah kasian gak di balas, eh tunggu dulu keesokan harinya pesannya dibalas “sory de’ baru sempat balas, memangnya mau nanya apa?” “aku Cuma mau nanya kak marwan lagi ngapain?” balas arli. “ow, kiraen mau nanya apaan” balas seniornya lagi. “sebenarnya aku mau minta tolong kak, aku ada tugas buat makalah video tapi aku gak tau caranya makannya semalam aku smsin kak marwan tapi aku udah minta bantuan teman kok”. “minta bantuan om google aja de’” balas seniornya lagi.

Beberapa hari kemudian arli ke kampus satu lagi enak-enakan besandar di tembok tiba-tiba seniornya muncul “arli… arli…. itu siapa yang datang” kata Irma sepupu arli sambil melihat ke arah kakak seniornya. “gak tau” jawab arli pelan dengan wajah pucat. bersamaan dengan itu marwan pun sudah tak terlihat lagi.

Beberapa hari kemudian arli ada tugas lagi mengirim e-mail, tapi arli gak tau cara buat e-mail masa’ mahasiswa gak tau lucu ya… kemudian arli minta bantuan dengan temannya yang bernama eril tapi sayangnya temannya itu gak bisa bantuin katanya dia sendiri juga Cuma minta bantuan.

Terpaksa deh arli minta bantuan kakak seniornya lagi heheh cari muka ni ye… dia mengirim sms “kak aku boleh minta bantuan lagi gak, please kali ini aja boleh ya”, hem gak dibalas lagi tak sadarkan diri arli ketiduran keesokan harinya dia baru ngelihat kalau semalam smsnya dibalas “memangnya minta tolong apa de’? sorry aku baru isi pulsa makanya baru bisa balas”. jawab marwan. “gini kak aku ada tugas buat ngirim e-mail tapi aku gak tau caranya tadi sih udah minta bantuan teman tapi gak mau katanya dia juga gak tau”, balas arli lagi. “ow, ntar aku buatkan” balas marwan. “ya kak tapi jangan lama-lama ya, heheh”

“Cerewat banget sih aku, makasih sebelumnya hampir aja aku nangis gak ada yang buatkan” balas arli.

Hari itu arli ada kuliah siang dan di kampus dia bertemu dengan seniornya itu “waddduuuhhh kira-kira dia tau gak kalau aku yang bernama arli?” pikir arli.

Sepulang kuliah e-mailnya udah jadi dan alamatnya dikirim melalui pesan arli pun mengirim pesan “makasih ya kak tapi lain kali aku masih boleh minta tolong kan?” “ya”, jawab marwan singkat.

“hufffttt kak marwan jutek banget sih”, gerutu arli dalam hati. berminggu-minggu arli gak pernah lagi ngirim pesan kepada seniornya itu hingga suatu malam dia menelpon ke nomor seniornya itu tapi gak aktif, dengan isengnya dia mengirim pesan “yeaaa… kak marwan ganti nomor, aku gak bisa ngehubungi fans aku lagi dehhh”. beberapa jam kemudian smsnya terbalas “hahahahahahay”.

“wadduuuhhh, kiraen kartunya udah dibuang kak” balas arli lagi, “nggak kok de’ memang sering gak aktif soalnya jaringannya sering gak ada” jawab pesan itu lagi “kalau gitu aku minta nomor kakak yang aktif donk”, jawab arli, “ini aktif kok de’”, jawab marwan. “kalau gitu aku boleh minta alamat facebook kak marwan gak?”, balas arli, “aku gak punya fb de’”, jawabnya, “kak marwan pakai BB ya hem” “aku gak ada BB”, jawab arli lagi, “aku gak ada fb apalagi BB de’, aku gak punya begituan” jawab marwan lagi. “kakak gak suka dunia maya yea hem…”, balas arli. “suka juga” jawabnya lagi. “trus pakai apa?” Tanya arli. “dunia nyata hahahahah” jawab marwan, “hemmm… pakai motor donk” jawab arli, “bukan tapi pesawat hahahaaah” jawab marwan lagi ngeledek. “kirain roket, ya udah aku juga mau blokir fb biar sama ke’ kak marwan” arli membalas lagi, “dilarang ikut-ikutan hahahah” balas seniornya lagi. arli menjawab lagi “ahh… gak papa ikut-ikutan kak yang bener itu, dilarang jatuh cinta, lagian aku gak ikut-ikutan kok buktinya aku di sini kakak di rumah sendiri kan” jawab arli, “hehehe ade’ bisa aja” jawab marwan lagi. “ternyata kak marwan bisa becanda juga ya kirain Cuma bisa senyum malu-malu gitu hahahahah” jawab marwan, “hem aku bisa ngebayangin kalau kak marwan lagi ngakak tapi lebih bagus lagi kalau kak marwan lagi senyum” balas arli, “hahahahahah, makasih de’ tapi aku gak punya uang kecil apalagi uang besar gula-gula juga gak punya”, jawab marwan “gak usah dikasi uang atau gula-gula kak tapi kalau aku ada tugas kak marwan bantuin ya” balas arli. “ya de insya allah” jawabnya. “ya udah kak marwan tidur jangan lupa cuci kaki trus berdoa, hehehe kalau sama kakak senior favorit memang harus perhatian biar dibantuin juga nyontek” balas arli “wkcwkcwkw ya de, makasih” jawab marwin yang ketawanya menjadi-jadi “ya udah kak assalamualaikum”, “walaikum salam” jawab seniornya. arli pun menggeleng-geleng menuju tampat tidurnya sambil tersenyum.

Sejak arli smsan dengan senioranya dia gak pernah lagi ngirim sms dengan seniornya itu takut kesannya dia cari muka meskipun dia kakak senior arli tapi gak baik juga kalau dia terus-terusan gangguin seniornya itu, rasa kagum itu tidak boleh diungkapkan dengan cara yang berlebihan ntar dia jadi merasa terganggu makanya arli gak pernah lagi menghubungi seniornya itu, pas final arli sempat bertemu dengan senior favoritnya itu, tapi arli masih belum tau apakah marwan senior favoritnya itu tau arli junior yang ngefans sama dia itu dirinya atau gak. tapi yang jelas arli sudah tidak meneruskan hobinya yang suka smsin marwan seniornya itu meski pun dia masih mengaguminya. sejak bertemu hari itu arli sudah tidak pernah lagi bertemu dengan seniornya itu karena selesai final semua mahasiswa libur dalam beberapa hari kedepan.

Mengagumi seseorang itu wajar tapi kita juga harus berhati-hati jangan sampai rasa kagum itu justru berubah menjadi rasa cinta, yang akhirnya membuat cinta kita bertepuk sebelah tangan karena kebaikan seseorang itu sering kali salah diartikan karena takut hal itu terjadi arli berhenti mengganggu seniornya yang manis dan lugu itu gemes juga arli ngeliatnya memang sudah jadi hobinya ngeliati cowok pendiam daripada cowok bawel yang suka ngomong panjang lebar gak jelas…

Seperti itulah kisah singkat arli dari pertama mengenal kampus itu sampai dia final semester l, nantikan kisah selanjutnya di “MY SENIOR”.

Labels: Cerpen Remaja

Thanks for reading Ospek. Please share...!

Back To Top