Cerpen Karangan: Fidiyana Priyanti
Cinta Sejatiku Telah Kembali
Cinta itu bagiku adalah suatu hal yang sangat indah. namun, kita juga harus bersiap untuk merasakan pahitnya juga.. ya seperti hidup, kadang ada bahagia kadang juga ada sedih begitupun dengan cinta.
Cinta pertama ku, aku lukis waktu aku duduk di kelas 7 SMP. Disana aku mulai mengenal apa sih cinta? Gimana rasanya? Bagaimana bentuknya.
Oh iya, aku lupa.. namaku SHELLA NABILA AGATHA di sekolah aku biasa dipanggil dengan nama “Nabila” Entah mengapa teman-teman menganggil ku dengan sebutan nabila. Mungakin karena nama Facebook ku nabila kali ya? Haha. Disini aku mempunyai banyak teman, antara lain: dilla, mily, siska, Angel dll. mereka selalu baik terhadap ku, kadang ada perdebatan di pertemanan kita ini.. tapi kami bisa menghadapi itu semua, itu lah yang namanya pertemanan yang solid.
Hari pertama aku masuk kelas 8.
“bil.. tebak hari ini siapa yang sedang ulang tahun?” tanya angel.
“Ulang tahun?” aku mengangakat kedua alisku.
“Iya.. jangan bilang kamu lupa?!”
“ah.. aku..” ucapku terbata-bata.
“Ih! Nabila jahat! Ini hari ulang tahun aku tauu!”
“Hah? Bentar.. (mengingat-ingat) Oh iya.. hehee.. Sorry”
“Gak! kamu jahat! Huh.” Angel pergi dengan raut wajah yang sangat kesal.
“Duuuhhh.. aku kan benar-benar gak ingat.. Gitu doang marah!” Ucapku dan melipat kedua tangan ku di dada.
JAM ISTIRAHAT (KANTIN)
Angel masih marah sama aku, sampai-sampai duduk sama aku saja gak mau.
“Kalian kenapa sih? Kok pada manyun gitu?” tanya dilla.
Aku dan Angel menjawab bersamaan “Dia yang duluan!”. Dilla, siska dan milly menjadi bingung.
“Kamu duluan ngel!” ucapku
“apa? Aku? Gak! Kamu kan yang duluan!”
“Apaan sih, kamu angeel!”
“iih kamuuu!” teriak angel.
“STOOOPPP! DIAM!” Milly berteriak, lantas suaranya begitu keras dan mampu merubah suasana yang tadinya di kantin sangat ramai menjadi Hening.
“Kalian berdua kenapa sih? Hah? Why Angel, Nabila? Cepat ceritakan?” Sambung milly.
“tuh.. si bila, masa ulang tahun temennya sendiri gak inget! Huh!” ungkap angel.
“Tapi kan aku beneran lupa angeell!”
“alaah basi tau gak!”
“Hemm.. terserah kamu deh! Dari dulu sampe sekarang ternyata sikap kamu itu sama aja ya.. gak ada rubah-rubahnya.. masih kayak anak kecil tau gak! Kita itu udah gede, Masalah kecil kayak gini harusnya dikecilkan dan diselesaikan bukannya malah dibesar-besarin.. lagian aku itu sekarang lagi banyak pikiran.. jadi mana mungakin aku urusin tentang ulang tahun kamu..!” tegas ku.
“Ya, ya.. mm ya maaf..” jawab angel menundukkan kepalanya.
“hmm aku udah maafin kamu kok ngel..?” lanjutku.
“Beneran bil?”
“Mmmm beneran gak yaaa? Ha ha ha ya beneran dong” kami pun saling berpelukan.
Teman-teman ku yang lain pun tersenyum.
“Naah gitu dong akur, kan enak tuh diliatnya..” ucap dilla.
TENG-TENG! Bunyi bel tanda pulang sekolah.
“Hey bil..”
“Eh, kamu sonya.. ada apa ya?”
“Gini.. kamu mantannya si putra kan?” tanya sonya.
“hm.. iya kenapa emangnya?”
“Oh enggak… gue Cuma mau tanya ke elo.. makanan favoritnya putra apa ya?”
“Nasi goreng.. Telor.. sama ikan” jawab ku.
“Oh gitu ya.. mm kamu mau kan bantuin gue?”
“bantu? Bantu apa ya?”
“Bantu masakin nasi goreng buat putra.. yah ya mau ya pliiss?” rayu sonya.
“kamu kan pacarnya, ya harusnya masak sendiri dong, kok malah aku yang suruh buat?”
“hmm ayolah bil.. please.. mau yah gue gak bisa masak soalnya?”
(BATIN) “sebenarnya envy juga sih.. tapi ya sudah lah gak papa..”. “Ok.. aku mau kok bantuin kamu..”
“Yess.. Ok yuk!” sonya menarik tangan ku.
“Eh.. kemana?”
“kita ke mall ok, Buat beli perlengakapan masaknya”
“Oh OK..”
Aku dan sonya pun menuju ke mall. Jujur, biasanya sebelum aku putus sama putra, kita sering ke mall berdua, tapi sayang sekarang putra udah jadi milik sonya, jadi aku harus bisa lupain putra.
“Hey… kok ngelamun? Kita udah sampai nih.. yuk!”
Aku dan sonya pun segera masuk dan membeli perlengakapan untuk masak nanti.
DI RUMAH SONYA.
Aku pun sudah selesai masak, tapi tiba-tiba putra datang ke rumah sonya.
“Eh.. lu ngumpet dulu ya, putra dateng ke rumah..”
“Dimana son..?”
“mmm nah disini, kamu ngumpet di bawah meja makan aja ya.. ok.”
Aku pun segera ngumpet di bawah meja makan.
“Hey sayang..” suara putra.
“Aduh.. suara itu.. gak gak! Aku harus lupain putra, HARUS nabilaa..” ucapku dalam hati.
(Tapi tiba-tiba ada kecoa berjalan di atas tangan aku, sontak aku terbangun dan keluar dari bawah meja makan, tanpa aku sadari karena aku terlalu takut, sampai-sampai aku menimpa putra dengan posisi aku di atas dan putra di bawah. OH MY NO! Putra menatap ku sangat dalam, seperti tatapan pertama kali kita bertemu.
“Hah tatapan itu..” dalam hati.
“Nabila? Nagapain dia disini? Penampilan berubah ya sekarang” ucap putra dalam hatinya.
“HELLOOO! PLEASE deh!” Teriak sonya.
Aku pun terbangun dan segera lari, tapi tangan putra menahan ku.
“Putra lepasin!” putra hanya diam dan terus menatap ku dengan tatapan itu. Aku pun mencoba melepaskan genggaman tangan hangat putra dengan sekuat tenaga akhirnya tangan ku terlepas aku pun segera meninggalkan tempat terkutuk itu, karena tempat itu membuat ku ingat dengan masa lalu ku bersama putra.
DI SEKOLAH.
“Bil..” sapa sonya.
“iya sonya.. ada apa?”
“nanti malam putra ulang tahun..”
“Terus..?”
“Yaa.. aku mau buat nasi goreng spesial buat putra.. tapi kamu yang buat ya..”
“Kenapa aku? Kamu mau buat putra bangga sama kamu dengan menggunakan nasi goreng buatan ku? Kalau kau memang mencintainya buatlah nasi goreng mu sendiri!” aku langsung pergi masuk ke kelas.
“Issh rese banget sih! Awas lo!”
DI KELAS.
Aku sangat murung, aku kembali tenggelam dalam cinta terkutuk putra. Aku sudah hampir melupakannya, tapi mengapa putra tiba-tiba datang dan mendatangakan kenangan itu lagi. HUH, tuhan tolong aku.. dan kira-kira aku datang gak ya ke pesta ulang tahun putra?
“Bilaa.. kamu kenapa?” tanya siska dan menepuk pundak ku.
“gak.. aku gak papa kok..”
“Beneran? kamu kok murung gitu?” sambung milly.
“Nanti malem putra ulang tahun.. aku bingung, aku dateng atau gak?”
“Datang aja bil.. iya gak mil, sis, dil?” ucap angel.
“Iya betul tuh.. dateng aja..” sambung milly.
“Tapi aku kan gak punya gaunnya, lagian aku juga gak bisa dandan? huum..” ucap ku sedih.
“hehe…” Teman-teman ku senyum lebar, aku bingung kenapa mereka?.
MALAM HARI DI RUMAH KU, NABILA.
“nabilaaa…” teman-teman ku datang.
“ahh.. itu pasti temen-temen..” aku segera ke depan dan membuka pintunya.
“Hey.. nabila ku yang cantik..” ucap dilla.
“Yuukk!” tangan milly menarik ku ke dalam kamar ku.
“aduuhh.. ada apa ini?” tanya ku bingung.
“kamu diem aja ya, kamu bakal jadi putri semalam..” lanjut milly.
Milly, siska dan lainnya pun langsung me-make over wajah ku, menyiap kan gaun pesta.
“Taraaaaa….”
“waaahhh” ucap ku terkagum. “ini beneran aku kan? Cantik bener ya.. haha” lanjutku.
Aku memakai gaun ungu dengan bling bling di setiap sisinya dengan sepatu hak tinggi berwarna Ungu pula. “Aku harus berpenampilan spesial buat putra” ucap ku dalam hati.
Aku dan lainnya segera datang ke pesta ulang tahun putra.
Ketika ku masuk semua mata tertuju pada ku, Putra pun ada disitu dan segera menghampiri ku.
“Ciyyee… good luck ya..” ucap milly dan pergi.
“mm nabila?” tanya putra.
“i..ii.. iyaa.. aku nabila..” jawab ku terbata-bata.
“Dansa bareng yuk..” menjulurkan tangan kanannya.
“ah? Tapi aku…”
“Udaah.. yuk!” aku pun mengambil tangan putra dan menggenggamnya kemudian kami berdansa. Suasana yang begitu romantis dan alunan lagu yang sangat lembut tataan pesta yang begitu agun membuat ku tak akan bisa melupakan hal ini.
Tapi, tiba-tiba sonya datang dan menghancurkan semuanya.
“Ohh.. hebat ya..”
“hah, sonya.. aku..”
“diem deh! Kamu apa-apaan sih hah! Nih rasain!” sonya melempar bolu ulang tahun ke muka ku dan mendorong ku hingga jatuh ke kolam renang.
“Hah… huuff.. aku gak bisa renang ya allah.. tolong akuu” sesekali aku memunculkan kepala ku untuk mengambil oksigen dan menjulurkan tangan untuk meminta tolong. “akh.. aku..”
“Ya ampun, sonya kamu keterlaluan tau gak!” putra langsung menyeburkan diri ke kolam dan membawa ku ke atas tepi kolam, aku sangat lemas, tapi aku sangat malu, sehingga aku pun segera pergi dari pesta itu. Tapi lagi-lagi tangan putra menghentikan aku.
“apa lagi sih put? Aku udah malu disini.. aku maluu..” isak ku.
“Tenang ada aku bil..” ucap putra mencoba menenangakan aku.
“Enak ya selingakuh di depan aku hah?!” sentak sonya.
“heh! Kamu juga enak kan selingakuh sama om-om itu?! Najis!” ucap putra.
“hah? Mmm.. itu.. itu mungakin kamu salah liat kali putra.. aku gak mungakin selingakuhin kamu” ucap sonya dan memegang tangan putra tapi putra malah menepis tangan sonya.
“Hah, putra… huh! ini semua gara-gara kamu nabila! Kamu sudah ngancurin hubungan aku sama putra!”
“Jangan salahkan nabila, salah kan diri kamu sendiri, kenapa kamu malah selingakuh dengan om-om itu hah!? Sekarang juga kita putus!” bentak putra.
“Hah, apa? Putus kamu bilang? Gak aku gak mau.”
“TERSERAH!”
“Nabila.. sudah, ada aku kok yang belain kamu..”
“aku gak butuh belaan dari kamu.. kamu seneng kan lihat aku begini, iya kann?” isak ku semakin kencang. “aku sudah dandan seperti ini hanya buat kamu.. karena aku masih sayang sama kamu put.. aku tau, kita gak mungakin bisa kembali lagi.. aku tau itu, makasih kamu sudah tolongin aku tadi..” aku pergi.
“kata siapa kita gak bisa seperti dulu lagi?” ucap putra menghentikan langakah ku. Aku pun memutar balikan badan ku.
“Maksud kamu putra?”
“Aku juga masih sayang sama kamu nabila agatha”
“Hah.. kau serius putra?”ucapku penuh harap mulut putra berkata iya dan kami berpelukan.
“Iyaa..”
“haah.. putraa..” aku menangis gembira dan kami saling berpelukan. Terima kasih tuhan, engakau sudah menyatukan kami kembali. Sonya pun pergi.
“Ciyyeee nabilaa..” ejek Angel.
“Hahaha..” aku tersenyum.
Akhirnya cinta pertama ku sudah kembali lagi dan aku harap cinta itu dapat bertahan selamanya, Cinta yang dulu aku sebut cinta yang sangat terkutuk kini kembali lagi menjadi cinta yang indah, aku tak ingin ada kata perpisahan lagi ya tuhan.
TAMAT.
Labels:
Cerpen Cinta
Thanks for reading . Please share...!