Cerpen Karangan: Fitriana Isfani Nur Haliza
‘Ngiiiiik…’ suara biola felis terdengar sangat melengking, membuat semua yang mendengarkannya ingin tutup telinga. Oh iya, namanya Felis dia adalah seorang gadis berumur 13 tahun yang sangat ingin belajar bermain Biola, entah kenapa sejak dia melihat televisi yang menyiarkan tentang seorang yang bermain biola ia menjadi tertarik.
‘ngiiiik’ lagi-lagi suara itu terdengar
“woiii! Berisik” terdengar suara omelan dari ruang tengah, dia adalah tina kakak felis yang sedang membaca buku, memang kak felis hobinya hanya baca komik saja, membuat felis kesal, karena isi rumahnya hanya penuh dengan buku komik
“huuh! Kenapa sih bermain biola sangat susah!” gerutu felis bicara sendiri lalu melemparkan biolanya ke sofa
‘oh iya kenapa nggak ikut les biola aja ya!’ batin felis, beberapa saat kemudian, wajahnya terlihat cerah kembali.
Keesokan harinya saat pulang sekolah ia bertanya kepada rinda, teman felis
“rin, kamu tau nggak les biola dimana?” tanya felis yang sedang berjalan kaki untuk pulang ke rumahnya, memang jarak antara sekolah dan rumah felis lumayan dekat, jadi cukup jalan saja sudah cepat.
“ee.. kurang tau tuh lis” jawab rinda sambil menyeruput es jeruk yang dibelinya di depan sekolah, ah.. rasanya seger tuh, panas-panas minum es jeruk, tapi uang felis sudah habis untuk membeli bolpoint di koperasi. Felis hanya bisa menelan ludah melihat rinda menyeruput es jeruknya.
“ya udah ya fel, aku mau belok dulu. Daah” lanjut rinda melambaikan tangannya lalu pergi, rumah rinda dan felis tidak satu arah, tapi mereka biasa pulang bersama.
“oh iya.. daah” balas felis lalu membalas lambaian Rinda.
Felis pun melanjutkan perjalanan pulangnya sendiri “haduuh! Hari ini panas banget sih” gerutu felis sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke lehernya
‘sreeet’ tiba-tiba sehelai kertas jatuh mengenai wajah felis, felis pun kaget ia lalu mengambil kertas itu dan membacanya
Les Biola Jingga dan Senja
Menerima Les Biola, Mudah dan Murah! Bagi yang berminat silahkan hubungi nomor di bawah ini
Nina :08781XXXXX
Alamat : Jln pasir biru no. 7
Felis tak henti-henti memandangi kertas itu, berkali-kali ia membacanya, ia pun tersenyum penuh kegembiraan.
Keesokan harinya felis mengunjungi alamat yang tertera pada kertas brosur yang didapatkannya kemarin siang, kebetulan sekali alamat itu tidak begitu jauh dari rumah felis. Setelah sampai di alamat itu felis mencoba memastikan alamat rumah itu dengan yang ada di brosur, ‘benar ini’ batin felis, ia pun melihat pawang yang bertuliskan ‘Les Biola jingga dan senja’ tepat di depan rumah bercat biru muda itu, tanpa pikir panjang felis langsung masuk ke rumah itu dan memberanikan diri mengetuk pintu ‘tok.. tok.. tok…’ felis mengetuk pintu kayu yang ada di hadapannya, tiba-tiba seorang wanita cantik yang seumuran kak Tina membukakan pintu itu.
“ada yang bisa saya bantu?” tanyanya ramah
“eee.. saya mau ikut les Biola” kata felis agak gugup namun ia mencoba tenang
“wah.. bagus donk, ayo masuk” kata wanita itu lalu mempersilahkan felis masuk ke rumahnya, felis hanya mengangguk lalu tersenyum, setelah masuk ia melihat ada beberapa anak sedang bermain biola, sehingga membuat rumah itu kelihatan berisik
“ssstt!!! Anak-anak tolong berhenti sebentar!” kata perempuan Tadi
Semuanya pun berhenti bermain biola lalu melihat ke arah perempuan dan felis, tetapi kebanyakan banyak yang memandangi felis, felis jadi takut dan gugup
“ee… baiklah semua.. hari ini kita kedatangan anak baru yang mau belajar biola, namanya…” ujar perempuan itu tetapi kata-katanya tidak dilanjutkan
“Felis” felis pun langsung menjawabnya. Semua yang ada disana memandangi felis
“baiklah, jadi felis ini adalah teman-teman kamu yang sudah lama bermain biola disini, kamu jangan malu yah! Oh iya nama kakak Nina” kata perempuan itu yang ternyata bernama Nina, sesuai dengan nama yang ada di kertas brosur itu.
Felis hanya mengangguk ia lalu mendekati beberapa anak yang sedang bermain biola
“hai, boleh kenalan nggak, namaku felis?” tanya felis sambil mengulurkan tangannya kepada kepada seorang perempuan yang seumuran dengannya
“hai juga! Namaku Tania” katanya ramah lalu membalas uluran tangan felis
“hai, aku jimmy” kata anak berkacamata yang berada di samping tania lalu mengulurkan tangannya, Felis pun membalasnya. Hari itu Felis mendapat banyak teman, iya juga mendapat banyak pengalaman.
Hari demi hari dilaluinya di les biola jingga dan senja, kini Felis menjadi sangat mahir bermain biola, banyak anak yang kagum dengan permainan biola felis
“Felis, karena kamu yang paling jago main Biola disini, kamu kakak ikutin di lomba bermain biola bulan depan ya” kata kak Nina suatu hari
“beneran kak!” kata Felis, ia sangat senang karena mendapat kabar itu, ia ingin membanggakan semua orang, karena yang ia dambakan dari dulu adalah ini, ia ingin memenangkan lomba itu lalu ia bisa terkenal dan masuk TV seperti pemain biola yang ia lihat di Tv dulu.
Beberapa hari kemudian datang seorang anak baru yang ikut les biola, anak itu cantik, baik, tetapi dia sangat pendiam, oh iya namanya Anya, baru beberapa hari ikut Les, bakatnya tampak kelihatan sekali, Anya sangat jago bermain biola, padahal ia baru belajar biola 3 minggu. Dan ia juga tampak lebih diperhatikan oleh kak Nina, membuat Felis menjadi iri dan membenci anya, padahal sebelumnya Felis sangat diperhatikan oleh kak Nina
“aku benci sama Anya!” gumam felis saat berkumpul bersama teman les lainnya
“aku juga, dia itu sombong banget, mentang-mentang jago main biola jadi nggak mau temenan sama kita” ujar Tasya yang juga membenci Anya
“iya dia itu sombong!” kata Jimmy menambahkan
“tapi aku heran deh, masak sih Cuma tiga minggu latihan, dia bisa jago banget main biola” kata Tasya lagi
“iya, aku juga heran, jangan-jangan ada apa-apanya nih..” kata jimmy agak curiga lalu melirik ke arah felis dan tasya
“ah.. udah lah nggak usah dibahas, aku males ngebahas tu anak nyebelin, mending kita latihan lagi yuk” gumam Felis, ia lalu mengambil biolanya dan melanjutkan latihannya.
Keesokan harinya seperti biasa felis pergi ke les biola, ia sangat senang karena sebentar lagi ia akan mengikuti lomba bermain Biola
“hai felis!” sapa tasya dan jimmy saat felis tiba di tempat les
“hai” kata felis menyapa balik
Tetapi hari ini dia tidak melihat anya, dan felis sangat senang, felis pun latihan les seperti biasa. Kak nina memperhatikanku dari jauh, ia lalu mendekatiku
“lis, bisa bicara sebentar?” katanya
Felis hanya mengangguk, ia lalu meninggalkan tasya dan jimmy yang sedang asyik bermain biolanya, kak nina lalu menyuruh felis duduk di sofa ruang tengah
“ada apa kak?” tanya felis membuka pembicaraan
“ee.. jadi gini lis, setelah kakak bandingkan permainan biola kamu akhir-akhir ini banyak yang keliru” jelas kak nina sambil menggigit kuku tangannya
“maksudnya?” kata felis kurang paham
“jadi gini lis, setelah kakak pikir-pikir yang akan mewakili kita di lomba besok adalah Anya” kata kak felis dengan agak gugup, felis yang mendengar itu kaget dan kecewa
“tapi kak?” kata felis kecewa
“maaf ya lis, kakak hanya ingin ngebanggain kita semua termasuk jingga dan senja” katanya seperti merasa bersalah
Felis hanya diam, sebenarnya ia sangat marah kepada kak nina tapi ia tak bisa, karena kak nina sangat baik padanya. Ia lalu melanjutkan bermain biolanya bersama jimmy dan tasya dengan hati kecewa dan sedih
“lis, kamu kenapa?” tanya tasya saat melihat muka tasya murung setelah kembali dari ruang tengah
“anya nyebelin banget sih!” kata felis marah
“emang ada apa?” tanya jimmy mendekati kedua temannya itu
Felis pun menceritakan semuanya, Jimmy dan Tasya manggut-manggut mendengar cerita felis
“nyebelin banget sih tu anak! Kalo dia ada disini udah aku kasih pelajaran tuh anak!” gerutu tasya sambil mengepalkan tangannya
“eh, gimana kalo kita kerjain aja!” kata jimmy memberi saran, Felis dan tasya memandang jimmy
“bener banget tuh” kata tasya dan felis serempak
Mereka pun berbisik-bisik untuk membuat rencana itu, setelah selesai berunding mereka tertawa penuh kemenangan. Apa ya yang mereka rencanakan?..
Hari ini adalah hari perlombaan bermain biola yang sangat ditunggu-tunggu oleh felis, tasya dan jimmy, bukan karena ikut lomba, tetapi untuk menghabisi Anya.
Sebelum lomba dimulai felis melihat anya sedang persiapan untuk lomba, anya lalu pergi ke kamar mandi, dan kesempatan ini dimanfaatkan oleh felis dan teman-teman untuk melaksanakan rencana yang mereka buat beberapa hari yang lalu, mereka lalu masuk dan merusak biola milik anya, felis sangat puas dan senang
“rasain tuh anya” kata felis sambil tesenyum puas, tasya dan jimmy juga merasa puas, lalu berjalan keluar, takut ketahuan anya.
Jam menunjukan pukul 10 pagi, berarti waktunya lomba bermain biola dimulai, banyak orang yang datang ke panggung pertunjukan itu, termasuk felis, tasya dan jimmy.
Banyak peserta yang sudah unjuk kebolehan, ada yang bermainnya bagus dan sebaliknya
“baiklah, ini dia peserta terakhir kita, kita sambut Anya anastasya” kata juru bicara kepada penonton semua, akhirnya penantian balas dendam Felis, Tasya dan Jimmy datang juga, mereka tampak dagdigdug melihat anya yang sudah naik ke panggung, mereka lalu tersenyum penuh kemenangan melihat anya. Tapi tiba-tiba..
Kenapa anya dapat memainkan biolanya dengan baik, padahal tadi mereka sudah merusaknya, dan mereka yakin, biola yang yang sekarang sedang dimainkan oleh anya adalah biola miliknya, Felis, Tasya, dan Jimmy terkejut dan kaget, mereka tak habis pikir karena permainan biola anya sangat indah dan merdu. Wah sepertinya ada yang tidak beres dengan Biola Anya.
Labels:
Cerpen Misteri
Thanks for reading Biola Anya. Please share...!